Selasa, 20 Juni 2017

ESAI CERPEN YANG BERJUDUL “ RENDEMEN” Karya Shoim Anwar
Cerpen yang berjudul “Rendemen” menceritakan bagaimana suasana kehidupan di masyarakat yang penuh dengan hiruk pikuk masalah dan bagaimana penguasa atau jabat yang tinggi dalam menguasai masyarakat kecil kususnya para petani.Mereka menganggap bahwa kemampuan para petani sangat rendah sehingga mereka sangat berkuasa dikalangan masyarakat tersebut.  Pada dasarnya karya sastra adalah bentuk dari kemampuan seseorang dalam mencipta dan mengapresiasikan rasa, cipta dan karyanya. Jadi sebenarnya cerita tersebut mau dibuat seperti kehendak pengarang, namun ada baiknya sastra pun memerhatikan pembacanya dan menekankan pesan dan amanat yang ingin disampaikan agar memberikan kesan yang mendalam dan memberikan manfaat pula bagi pembacanya. Latar belakang sejarah juga disampaikan dengan baik oleh penulis. Pengarang mencoba memancing pembaca dan ikut terlibat dalam skenario yang ia sutradarai .Keluwesan dalam merangkai kata – kata mencerminkan sosok cerpenis berbakat karena mampu membawa kita ke dalam suasana yang sedih dan ada keinginan untuk terlibat lansung di dalamnya. Cerpen Rendemen ini seakan membuka pikiran dan cerminan kecil kehidupan masyarakat yang tidak terlepas dari besarnya jabatan dan kekuasaan dalam hidup bermasyarakat.Dari  pengamatan yang saya baca cerpen yang berjudul “Rendemen” karya Shoim Anwar ini  sangat bagus dalam merangkai kata-katanya sehingga pembaca ikut hanyut dalam  kesedihan yang dirasakan tokoh dalam cerpen tersebut.Secara keseluruhan cerita  ini adalah cerita yang menarik dan penuh pesan moral.


Esai Cerpen Sisik Naga Di Jari Manis Gus Usup Karya M. Shoim Anwar


Karya sastra adalah sebuah produk masyarakat karena pengarang berada dan hidup di tengah masyarakat serta dibentuk oleh anggota masyarakat berdasarkan desakan emosional serta mempertimbangkan rasional tertentu.Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia sering disuguhkan dengan berbagai masalah yang menyangkut jiwanya. Namun, tidaklah mudah untuk mengetahui proses kejiwaan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan penelitian terhadap gejala kejiwaan karena gejala tersebut merupakan perwujudan atau penjelmaan dari kehidupan jiwa.
Pengalaman dan tingkahlaku manusia dapat digambarkan lewat tokoh rekaan dalam karya sastra. Minderop (2011:1) mengatakan bahwa tokoh rekaan ini menampilkan berbagai watak dan perilaku yang terkait dengan kejiwaan dan pengalaman psikologis atau konflik-konflik sebagaimana dialami oleh manusia di dalam kehidupan nyata. Teori psikologi kepribadian melahirkan konsep-konsep seperti dinamika pengaturan tingkahlaku, pola tingkahlaku, model tingkahlaku dan perkembangan tingkahlaku. Sasaran utama psikologi kepribadian adalah memperoleh informasi mengenai tingkah laku manusia. Karya sastra, sejarah dan agama bisa memberikan informasi berharga mengenai tingkahlaku manusia.
Dalam cerpen ini tergambar dengan jelas bagaimana masyarakat menghormati Gus Usup. Cerpen ini tergolong kepribadian “bijaksana” masuk kedalam golongan yang proses pengiringnya kuat dan diberi tanda (+). Proses pengiring merupakan sedikit atau banyaknya pengaruh dari kesan tersebut tidak lagi dalam alam kesadaran manusia. Berikut ini kutipannya.
Ketika dia melintas di jalan, orang-orang menyapanya dengan penuh rasa hormat, sedikit membungkukkan badan, menanyakan mau ke mana, hingga mempersilakan mampir ke rumah. Sebuah kehormatan luar biasa bila Gus Usup berkenan singgah dan menyeruput kopi yang kami suguhkan. Tentu saja ini jarang terjadi. Gus Usup menjawab sapaan kami dengan tersenyum sambil terus mengayuh sepedanya.
Dari pengambaran secara tidak langsung pengarang atau indirekte charakterisierung yaitu melalui tingkah laku dari tokoh utama ini menunjukkan kebijaksanaannya ketika berhadapan dengan orang lain  sehingga tidak merugikan orang lain yang ada disekitarnya. Dan menggambarkan bahwa Gus Usup memang sosok yang dihormati. Gus Usup sosok yang ramah dan mudah akrab terhadap warga. Dilihat dari jawaban Gus Usup yang tidak sombong terhadap sesame, Gus Usup seorang yang bijaksana  dan bisa dijadikan panutan oleh warga disesanya.
Dari kondisi fisik Gus Usup adalah seorang lelaki yang tampan, serta memiliki wajah dan kulit yang kuning bersih. Dan cara berpakaiannya Gus Usup itu ia menggenakan pakaian sangat sopan. Karena Gus Usup sangat memperhatikan kebersihan dan juga kerapian sehingga Gus Usup terlihat sosok lelaki yang tampan. Dari cara berpakaiannya itu dapat di lihat ia seorang yang praktis karena ia menggenakan sarung sebatas dengkul sehingga Bulu-bulu keriting kelihatan tumbuh lebat di kakinya yang kuning. Dari tingkah laku Gus Usup tersebut di gambarkan bahwa enggan tidak mau memanjangkan sarungnya karena agar terlihat sosok lelaki yang gagah.
Kepribadian Gus Usup tidak hanya memiliki wajah yang tampan memlainkan Gus Usup juga pernah menjadi anak nakal ketika usianya masih kecil. Oleh karena itu, ia di marahi. kepribadian kesadaran perasaan. Dikatakan  demikian karena apabila dicermati tuturan tersebut menggambarkan seorang Gus Usup tidak suka bergaul dengan anak kampung. Gus Usup sering menyindiri dan bermain di  sungai untuk mencari batu yang mirip seperti  batu akik. Dengan kebiasaan Gus Usup tersebut Gus Usup tidak berani pulang ketika di ketahuan mandi di sungai pasti akan di marahi. Oleh karena itu, ketika Gus Usup mandi di sungai menunggu mata Gus Usup tidak merah agar tidak ketahuan. Dalam cerpen ini juga menceritakan tentang Gus Usup yang tidak pernah kalah dalam permainan kartu. Warga masyarakat percaya bahwa cincin akik yang bergambar sisik naga di jari Gus Usup itulah yang membuat dia tidak terkalahkan. Cerpen ini menggambarkan kepribadian “tidak pantang menyerah” masuk kedalam kualitas kejiwaan aktivitas. Aktivitas merupakan cara menyatakan diri dengan perasaan dan pemikiran yang spontan dan kepribadian ini masuk kedalam golongan yang aktif dan di beritanda (+). Dari penggambaran secara tidak langsung dapat dilihat dari tidak pantang menyerah tokoh utama dengan keberaniannya menantang teman-temannya. Dalam cerpen ini teman-teman Gus Usup sangat heran melihat Gus Usup terutama guk mat. Guk mat disini memiliki kepribadian kesadaran perasaan. Guk Mat tampak kesal karena tidak pernah memenangkan permainan kartu, selalu saja yang memenangkannya Gus Usup. Tiba-tiba di tengah-tengah permainan yang sedang berlangsung, Gus Usup berhenti bermain karena ingin ke toilet. Gus Usup tiba-tiba melemparkan jaket ke arah Guk Mat dan masuk ke toilet kembali, sehingga tidak dapat berkonsentrasi dengan permainan kartu diakibatkan perutnya yang sakit.
            Dari sisi lain Gus Usup juga memiliki kepribadian ”suka menolong” masuk kedalam golongan yang proses pengiringnya dan diberi tanda (+). Proses pengiring merupakan sedikit atau banyaknya pengaruh dari kesan tersebut tidak lagi dalam alam kesadaran manusia.
Dari beberapa kutipan yang telah dipaparkan, cerpen Sisik Naga di Jari Manis Gus Usup ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dalam cerpen ini adalah M. Shoim Anwar mengangkat cerita ini berdasarkan peristiwa atau fenomena sosial yang sering terjadi antara kehidupan keluarga pondokan dengan warga masyarakat yang terjalin begitu harmonis dan begitu menghormati satu sama lain.







ESAI CERPEN “LELAKI DALAM KERAPAN” karya Shoim Anwar
Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Jakop Sumardjo dalam bukunya yang berjudul "Apresiasi Kesusastraan" mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya. Rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain.Pada dasarnya, karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena karya sastra dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun dilukiskan dalam bentuk fiksi. Karya sastra dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Hiburan ini adalah jenis hiburan intelektual dan spiritual. Karya sastra juga dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk berkarya, karena siapa pun bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah tulisan yang bernilai seni. Dalam cerpen yang berjudul “Lelaki dalam kerapan”menceritakan sebuah budaya yang mempertontonkan pertarungan antara dua laki-laki. saat terjadi konflik antara dua belah pihak. Konflik dan pertentangan tersebut dilatarbelakangi oleh pembelaan atas harga diri dari masing-masing petarung. Budaya ini sangat identik dengan senjata celurit, karena celurit merupakan senjata yang digunakan bertarung dalam budaya tersebut.Melihat penjelasan tersebut diatas dapat diketahui bahwasanya budaya tersebut. sengaja mempertontonkan kekerasan.Kerapan sapi merupakan budaya khas Madura yang mempertontonkan beberapa ekor sapi yang diadu lari. Mungkin lebih gampangnya bisa disebut dengan pacuan sapi. Kerapan sapi biasanya diikuti oleh masyarakat Madura di kelas yang tingkat ekonominya berkecukupan. Mengapa demikian? Karena untuk membeli dan merawat seekor sapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Meskipun demikian, pada kenyataannya kerapan sapi sebagian kecil juga diikuti oleh masyarakat Madura dalam kelas ekonomi yang pas-pasan. Kerapan sapi merupakan sebuah ajang kompetisi yang bonafit dan dipandang sebagai sesuatu yang bernilai prestise yang tinggi. Karena barang siapa yang memenangkan kerapan tersebut maka akan menjadi orang terpandang dan disegani oleh masyarakat umum.Kedua budaya tersebut ialah sebuah ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat Madura. Budaya memang merupakan identitas bagi suatu kelompok masyarakat. Budaya pula yang paling banyak mempengaruhi penciptaan watak terhadap masyarakat tertentu Cerpen ini seakan membuka pikiran dan cerminan kecil kehidupan masyarakat yang tidak terlepas dari budaya  hidup bermasyarakat.Dari  pengamatan yang saya baca cerpen yang berjudul “Lelaki dalam kerapan” karya Shoim Anwar ini  sangat bagus dalam merangkai kata-katanya sehingga pembaca ikut hanyut dalam  suasana yang dirasakan tokoh dalam cerpen tersebut.Secara keseluruhan cerita  ini adalah cerita yang menarik dan penuh pesan moral.




Selasa, 23 Mei 2017



Menelusuri  Labirianmu

Memutar- mutar jalan berliku
Seperti  menelusuri labirianmu
Ruang parkikr tempat segala berpikir
Berulang terlewat bersama dahaga itu
Adakah tujuan yang selalu membisu
Kita memburu mengular waktu
Sementara tanganmu yang keluar
Merenggang dari pinggang yang jemu
Kita ulang-alik mengunyah jalan yang sama
Mencumbui rindu agar haus tersapu lalu melaju
Tapi mengapa selalu ada de java
Cinta yang beku mencair  di pinggang waktu
Dan kau yang ku buru tak juga ketemu





Berdasarkan kutipan puisi “Menelusuri Labirianmu” di atas penyair  mengungkapkan pokok pikiranya untuk mencari dan ingin bertemu dengan kekasihnya.Beberapa pokok pikiran yang diungkapkan penyair yaitu gambaran umum yang di sampaikan penyair kepada pembaca agar pembaca jangan mudah mneyerah bila menhgadapi permasalahan. Makna yang disampaikan penulis pada puisi di atas adalah bagaimana penyair  mencari  seseorang yang begitu sulit dan tak akan pasti ketemu.Dalam puisi di atas penyair  menyampaikan bahwa inti dari totalitas makna dari puisi tersebut, pencarian yang tak kunjung berhasil. penyair menunjukan sikpanya terhadap pembaca atau penikmat puisi ciptaanya. penyair menentuan makna ini berdasarkan pada pokok-pokok pikiran, sikap penyair terhadap penikmat puisinya, pokok pikirran  yang di tampilkan oleh penyair  di atas adalah bahwa cukuplah menacari kalau memang itu belum pasti dari pada kita hanya membuang waktu tanpa ada kejelasan.






Sosiologi Sastra Dalam Cerpen Tahi Lalat di Dada Istri Pak Lurah
Karya M. Shoim Anwar

Cerpen Tahi Lalat di Dada Istri Pak Lurah adalah sebuah cerpen yang berisi sosiologi sastra. sosiologi sastra lebih mengarah pada karya sastra dalam hubungannya dengan realitas dan aspek sosial kemasyarakatannya. Sosiologi dilatar belakangi oleh fakta bahwa keberadaan karya sastra tidak dapat lepas dari realitas sosial yang terjadi di suatu masyarakat.Menurut pendekatan sosiologi sastra, karya sastra dilihat hubungannya dengan kenyataan, sejauh mana karya sastra itu mencerminkan kenyataan. Kenyataan disini mengandung arti yang cukup luas, yakni segala sesuatu yang berada di luar karya sastra dan yang diacu oleh karya sastra.  Pada hakikatnya, fenomena sosial itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, yang mencakup hubungan antara masyarakat maka, memandang karya sastra sebagai penggambaran dunia dan kehidupan manusia. kriteria utama yang ada didalam  karya sastra tersebut adalah menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Dalam kajian sosiologi sastra cerpen “Tahi Lalat di Dada Istri Pak Lurah” ini  mengggambarkan tentang kehidupan masyarakat.Di suatu desa ini masyarakat sedang  heboh membicarakan istri pak lurah yaitu tentang  adanya  tahi lalat di dada istri Pak Lurah. Itu kabar ini pun sangat   tersebar di kampung. Keberadaannya seperti wabah. Lembut tapi pasti.Tapi masyarakat di desa tersebut tidak mengatakan secara terbuka, ini hanya kabar dari mulut ke mulut saja Mungkin orang-orang masih sungkan untuk mengatakannya secara terbuka. Mereka menyampaikan kabar itu dengan suara pelan, mendekatkan mulut ke telinga pendengar, sementara yang lain memasang telinga lebih dekat ke mulut orang yang sedang berbicara.Pernyataan tersebut dapat di tunjukkan melalui kutipan cerpen berikut ini:
"Di luar sana juga ada omongan soal kedekatan istri Pak Lurah dengan bos proyek perumahan," aku membuka pembicaraan dengan istri. "Kedekatan yang gimana lagi?" istriku mendongak. "Bos proyek itu sering datang saat Pak Lurah tidak ada di rumah. Katanya juga pernah keluar bareng." 
Letak sebuah sosiologi sastra pada kutipan tersebut terletak pada ungkapan “Di luar sana juga ada omongan soal kedekatan istri Pak Lurah dengan bos proyek perumahan,” aku membuka pembicaraan dengan istri. Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa fenomena sosial itu mencakup hubungan antarmasyarakat dan bagaimana kehidupan masyarakat sehari-hari antara sesama, dan bagaimana menanggapi peristiwa-peristiwa yang terjadi  sehingga  bisa terjadi menyinggung perasaan orang lain.

Debu-debu itu sering dikeluhkan oleh anakku, Laela, setiap pulang sekolah. Entah mengapa Pak Lurah dan perangkatnya tak peduli dengan situasi itu. Pak Lurah justru tampak akrab dan sering keluar bareng dengan mobil pengembang perumahan itu”.



            Letak sebuah sosiologi sastra pada kutipan di atas  terletak pada ungkapan “Entah mengapa Pak Lurah dan perangkatnya tak peduli dengan situasi itu.”Dari kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialogi sastra memandang terhadap fakta kemanusiaan. Sosiologi sastra mencoba mempelajari lembaga-lembaga sosial dan segala masalah ekonomi, agama, politik dan lain-lain yang ke semuanya itu merupakan struktur sosial kita untuk mendapatkan gambaran tentang cara-cara manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan, tentang mekanisme sosialisasi proses pembudayaaan yang menempatkan anggota masyarakat di tempatnya masing-masing.
Dari pengamatan yang saya baca cerpen yang berjudul  Cerpen Tahi Lalat di Dada Istri Pak Lurah  karya M. Shoim Anwar ini cukup bagus dalam merangkai kata-katanya sehingga pembaca ikut hanyut dalam suasana yang ada dalam cerpen tersebut.
Secara keseluruhan cerita  ini adalah cerita yang menarik dan penuh pesan moral hanya kurang menarik pada akhir ceritanya. Pada dasarnya
 karya  sastra  adalah bentuk dari kemampuan seseorang dalam mencipta dan mengapresiasikan rasa, cipta dan karyanya. Jadi sebenarnya cerita tersebut mau dibuat seperti kehendak pengarang, namun ada baiknya sastra pun memerhatikan pembacanya dan menekankan pesan dan amanat yang ingin disampaikan agar memberikan kesan yang mendalam dan memberikan manfaat pula bagi pembaca.




MENCARI JEJAK
Aku berjuang untuk mencari jejak masa depanku
Meskipun jauh dari kampung halamanku
Demi merubah hidup yang susah selama ini
Tinggal di rumah yang dibayar
Tidur di dalam kamar yang beralaskan tikar
Terkadang aku menangis karena menahan lapar
Ratapanku tidak pernah berakhir
Bagaikan membaca sehelai kertas sambil berlayar
Seakan semua itu mustahil untuk dikejar
Meskipun pahit yang aku rasakan
Semangatku tidak pernah patah
Meskipun badai topan yang datang menggoda
 untuk berhenti semangatku
Demi mengenang pengorbanan orang tuaku
Aku bisa mengalahkan semua itu
           




PELAJARA CINTA
Kau seperti guru yang memberi materi  penghiatan
Kau membuka hati dan membelah jantung
Dan mengisi rindu,dilema dan harapan yang tak berarti
Lalu menutup cehaya terang yang menyala di tengah kegelapan
Kau memberi harapan tak  beralasan
Membeku hati yang menari tertiup angin
Kau bagai gelap yang menyelinap dalam siang
Membuat aku terjatuh dalam jurang yang tak berujung
Kau mengajariku menjadi bintang yang paling terang
Lalu ditutup awan yang menghitam

Membuat cehayaku tak terlihat lagi

Senin, 22 Mei 2017

KRITIK CERPEN  “ SEPATU JINJIT ARIANTI” KARYA  M.SHOIM ANWAR
Dalam kehidupan kita ini  khususnya dalam hal percintaan kita pasti rela berkorban demi  berjuang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.ketika kenyataan mengharuskan kita untuk  memilih  seseorang yang kita sayangi maka kita pasti mengejar untuk mendapatkannya.Di dalam cerpen berjudul sepatu jinjit Arianti, menceritakan tentang seorang  pria tua dan seorang gadis yang sangat  cantik yang bernama Arianti. Pada suatu hari mereka menginap di salah satu hotel di kota Johor,Pria tua ini sangat mencintai Arianti. Dalam perjalannya yang telah berlabuh ke berbagai tempat, namun ia hanya dapat melabuhkan hatinya pada seorang gadis yang bernama Arianti.sebuah hubungan yang rumit tentang pasangan yang saling mencintai,namun pada akhirnya hubungan tersebut harus berakhir, karena mereka terpaksa terpisah karena suatu keadaan. Di sini  jelas sekali bahwa penulis ingin menggambarkan sebuah masalah yang mungkin sering ada dalam kehidupan kita  sehari- hari. Pada akhirnya mereka saling berpisah, sebuah pilihan tersebut menyisakan kenangan yang tidak bisa dilupakan.ketika kenangan-kenangan tersebut terbuka kembali, ada perasaan ingin memiliki, padahal status hubungan keduanya  sudah tidak jelas .
 Dari pengamatan yang saya baca cerpen yang berjudul Sepatu jinjit Arianti  karya M. Shoim Anwar ini cukup bagus dalam merangkai kata-katanya sehingga pembaca ikut hanyut dalam suasana romantis dan kesedihan yang dirasakan tokoh dalam cerpen tersebut.
Secara keseluruhan cerita  ini adalah cerita yang menarik dan penuh pesan moral hanya kurang menarik pada akhir ceritanya. Pada dasarnya karya sastra adalah bentuk dari kemampuan seseorang dalam mencipta dan mengapresiasikan rasa, cipta dan karyanya. Jadi sebenarnya scerita tersebut mau dibuat seperti kehendak pengarang, namun ada baiknya sastra pun memerhatikan pembacanya dan menekankan pesan dan amanat yang ingin disampaikan agar memberikan kesan yang mendalam dan memberikan manfaat pula bagi pembacanya. Latar belakang sejarah juga disampaikan dengan baik oleh penulis.


Cerpen dengan judul “Sepatu Jinjit Aryanti karya M.Shoim Anwar menceritakan perjalanan tokoh “Aku” ke Johor yang merupakan negara bagian di Malaysia yang perbatasan dengan singapura.Cerita ini di awali dengan tokoh Aryanti yang terlibat dalam skandal pembunuhan berencana yang sedang bersembunyi dengan tokoh “aku”.Tokoh “aku” hadir sebagai teman sekaligus penghibur dengan candaan  yang mampu mengurangi sedikit beban yang sedang di alami Ariyanti.Dengan gaya pendekatan yang luwes dan sedikit gombal sepertinya Ariyanti jatuh di pelukan di tokoh “aku”. Pada akhirnya mereka di panggil oleh kedua laki-laki dan membawa mereka tanpa tau arah dan tujuan.
Ketika manusia selalu di selimuti dengan  problema-problema kehidupan yang kompleks, maka kehidupan itu sendiri terasa indah karena selalu di bumbui dengan drama-drama indah yang tak tertuga.Cerpen dengan judul “Sepatu Jinjit Aryanti” karya M.Shoim Anwar merupakan cerpen yang menguraikan realita kehidupan dan tentu merupakan cerminan kecil kompleksitas kehidupan yang di alami manusia saat ini.Tokoh “AKU” dalam cerpen ini telah berhasil menjadi superhero di balik ketidakberdayaan Aryanti.Tokoh “AKU” begitu sentral dan menjadi pembeda di balik drama kecil yang di alami Aryanti.
Shoim Anwar mencoba memancing pembaca dan ikut terlibat dalam skenario yang ia sutradarai.Kulewasan dalam merangkai kata-kata mencerminkan sosok cerpenis berbakat karena mampu membawa kita ke dalam suasana romantis dan  ada keinginan  untuk terlibat lansung di dalamnya.Walau di bumbui dengan candaan yang menjurus ke hal yang bersifat purnografi, akan tetapi tidak mengurangi respect kami akan karya Dosen yang humoris ini. Justru dengan hal-hal seperti itu akan menjadi ciri khas seorang pengarang.Cerpen Sepatu Jinjit Aryanti seakan membuka pikiran kita bahwasanya inilah cermin kecil kehidupan kaum hawa saat ini, kehidupan yang tidak terlepas dari besarnya kekuasaan dan jabatan dan perempuanlah yang menjadi alat mereka untuk menyelesaikan misi yang terselebung.Tidak sedikit perempuan terlibat dalam kasus-kasus pembunuhan, narkoba, perdagangan manusia dan itu merupakan dampak dari pergeseran pandangan emansipasi.
Cerpen Sepatu Jinjit Aryanti karya M.Shoim Anwar telah menawarkan nuansa berbeda dengan  cerpen-cerpen yang dia hasilkan sebelumnya.Nuansa politik, lingkungan hidup, percintaan, dan sedikit purnografi telah menjadi bumbu manis dalam cerpen tersebut.Ketika kita  telah terbawa dalam suasana emosional yang sama, ada rasa penasaran untuk menikmati cerita selanjutanya.Namun, Shoim Anwar sepertinya sudah membaca alur pikiran kita, sehingga  cerita dari Cerpen Sepatu Jinjit Aryanti sepertinya tutup di tengah jalan dan justru akhir  dari cerita  tersebut tidak ada.Point ini mungkin menjadi bahan pertimbangan sekaligus masukan  dari kami agar dalam karya berikutnya lebih mengutamakan kepuasaan pembaca dan tentunya tanpa  mengesampingkan kharakteristik penulisan cerpen itu sendiri seperti pepatah yang ada dalam kutipan cerpen tersebut ’’Bila waktu tak mampu beri perjumpaan, biarlah kita diam dalam suka, diam dalam rindu. Itu sudah cukup bagiku. Maka pepatah kami adalah”Bila waktu tak mampu memberi kami akhir dari cerita, jangan buatkan kami duka tapi buatlah kami suka karena suka membuat kami tak lupa dengan apa yang anda buat...Selamat berkarya Pak Shoim Anwar.






ESAI CERPEN YANG BERJUDUL “ RENDEMEN” Karya Shoim Anwar Cerpen yang berjudul “Rendemen” menceritakan bagaimana suasana kehidupan di masya...