ESAI CERPEN
“LELAKI DALAM KERAPAN” karya Shoim Anwar
Karya
sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran,
perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang
dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk
tulisan. Jakop Sumardjo dalam bukunya yang berjudul "Apresiasi
Kesusastraan" mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuah usaha merekam
isi jiwa sastrawannya. Rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk
rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain.Pada dasarnya,
karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, karena karya sastra dapat
memberi kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun
dilukiskan dalam bentuk fiksi. Karya sastra dapat memberikan kegembiraan dan
kepuasan batin. Hiburan ini adalah jenis hiburan intelektual dan spiritual.
Karya sastra juga dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk berkarya, karena
siapa pun bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah tulisan yang
bernilai seni. Dalam cerpen yang berjudul
“Lelaki dalam kerapan”menceritakan sebuah budaya yang mempertontonkan pertarungan antara dua
laki-laki. saat terjadi
konflik antara dua belah pihak. Konflik dan pertentangan tersebut
dilatarbelakangi oleh pembelaan atas harga diri dari masing-masing petarung.
Budaya ini sangat identik dengan senjata celurit, karena celurit merupakan
senjata yang digunakan bertarung dalam budaya tersebut.Melihat penjelasan
tersebut diatas dapat diketahui bahwasanya budaya tersebut. sengaja mempertontonkan
kekerasan.Kerapan sapi merupakan budaya khas Madura yang mempertontonkan
beberapa ekor sapi yang diadu lari. Mungkin lebih gampangnya bisa disebut
dengan pacuan sapi. Kerapan sapi biasanya diikuti oleh masyarakat Madura di
kelas yang tingkat ekonominya berkecukupan. Mengapa demikian? Karena untuk
membeli dan merawat seekor sapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Meskipun
demikian, pada kenyataannya kerapan sapi sebagian kecil juga diikuti oleh
masyarakat Madura dalam kelas ekonomi yang pas-pasan. Kerapan sapi merupakan
sebuah ajang kompetisi yang bonafit dan dipandang sebagai sesuatu yang bernilai
prestise yang tinggi. Karena barang siapa yang memenangkan kerapan tersebut
maka akan menjadi orang terpandang dan disegani oleh masyarakat umum.Kedua
budaya tersebut ialah sebuah ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat Madura.
Budaya memang merupakan identitas bagi suatu kelompok masyarakat. Budaya pula
yang paling banyak mempengaruhi penciptaan watak terhadap masyarakat tertentu Cerpen ini seakan membuka pikiran dan cerminan kecil kehidupan
masyarakat yang tidak terlepas dari budaya hidup bermasyarakat.Dari pengamatan yang saya baca cerpen yang
berjudul “Lelaki dalam kerapan” karya Shoim Anwar ini sangat bagus dalam merangkai kata-katanya
sehingga pembaca ikut hanyut dalam
suasana yang dirasakan tokoh dalam cerpen tersebut.Secara keseluruhan
cerita ini adalah cerita yang menarik
dan penuh pesan moral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar